Friday, 13 March 2009

Guang Xiao Temple (光孝寺)


你好!

Tanggal 8 Maret kemarin pergi berkunjung ke Guang Xiao Temple (光孝寺). Guang Xiao Temple merupakan kelenteng yang paling besar di Guangzhou. Usianya kira-kira sudah 200an tahun (kalau tidak salah dengar mrgreen). Untuk dapat pergi ke Guang Xiao Temple, dapat turun di stasiun 西门口,lalu jalan sekitar 200 meter. Tiket masuknya seharga 5 元。Dupa dapat dibeli di pintu masuk dengan harga yang bervariasi.








Didepan pintu masuk, terlihat banyak orang yang sibuk melemparkan koin ke dalam suatu arca (saya tidak tahu nama tepatnya). Terheran-heran akan apa yang mereka lakukan, akhirnya saya bertanya kepada ayi penjual dupa tentang arti dari melempar koin itu. Ternyata, melempar koin dilakukan untuk keberuntungan si pelempar. Kalau koin berhasil masuk ke dalam arca, maka kita akan semakin beruntung. Karena tertarik, sayapun bergegas menukarkan selembar uang 1 元 dengan uang koin (硬币: ying bi). Dengan penuh keyakinan saya lalu melemparkan koin ke tingkat paling tinggi dari arca tersebut. Kling..... Sekali lemparan koin saya berhasil masuk dengan mulus biggrin. Apakah ini berarti saya akan beruntung terus? Ya semoga saja.... mrgreen




Di bagian dalam kelenteng terdapat sebuah kolam yang dipenuhi dengan kura-kura dan ikan koi. Dikolam ini juga terdapat suatu patung kura-kura dengan seekor ular yang terletak di atas tempurung kura-kura tersebut. Disini juga banyak orang yang berusaha melemparkan koin ke arah kepala patung kura-kura itu (juga demi keberuntungan). Karena tertarik ingin mencoba, saya mengeluarkan 3 buah koin dari kantung saya. Memasang ancang-ancang dan berkonsentrasi. Lemparan pertama, jatuh didepan kepala kura-kura. Lemparan kedua, terlalu jauh. Lemparan terakhir, hanya selisih beberapa cm dari kepala kura-kura. Ya sudahlah, mungkin lain kali bisa kena. biggrin



Terdapat sebuah kolam ikan lagi yang dipenuhi oleh ikan-ikan koi yang sudah besar dan beraneka warna. Diseberang kolam, terlihat ibu-ibu yang menjual makanan ikan seharga 1 元. Saya pun iseng-iseng membeli dan memberi makan ikan.



Ada kejadian lucu sewaktu saya akan pulang dan berjalan keluar dari 光孝寺, diluar kelenteng memang banyak pengemis. Beberapa berpakaian agak nyentrik. Beberapa berpakaian seperti pengemis-pengemis umumnya.



Saat itu saya sedang memasukkan kamera ke dalam tas. Tidak disangka-sangka, seorang pengemis ibu-ibu datang mendekati saya dan menyodorkan mangkoknya meminta uang. Saya bilang tidak ada uang kecil, tetapi pengemis itu tetap saja mengikuti saya. Saya terus berjalan dan kembali mengatakan saya tidak punya uang, pengemis itu berkata "kasih sajalah nanti saya lepaskan". Saya pun semakin mempercepat langkah saya. Cepat-cepat menyeberang jalan. Ternyata, pengemis itu pun ikut menyeberang jalan dan mempercepat langkahnya mengimbangi saya. Kira-kira ada sekitar 30 meter berjalan, akhirnya dia melepaskan saya.... lollollollol. Entah apa kata orang-0rang yang berjalan dibelakang saya. redface

End.

再见。

7 comments:

Kristian :: on 15 March 2009 at 12:19 said...

nice story...
jd pengen kesana ^^ hehe

Anonymous said...

karma buruk nan ga ngasi ibu2 sedekah

tapi untung ada karma baikmu berbuah, shg km di lepaskan :))

Dhananjaya on 18 March 2009 at 06:52 said...

@Kristian, ayo kesini :D
@YooDee, kalo gw ngasi, gw harus ngasi ke pengemis2 lain. Soalnya pasti dikerubungin...

wkwkwk

Anonymous said...

@orang2 pikir itu pacarmu nan :)

Anonymous said...

oh ya nan dulu pas ke china pernah ngobrol2 sama tour guidenya trus akhirnya dia nyinggung tentang ajaran kung fu tze,pokoknya inti ajarannya itu : tiap orang yang lahir di dunia itu memiliki bakat/jalan masing2 ie :ad yg jadi artis,pembalap dll

tapi aq lupa bahasa mandarinnya tolong cari tau nan,biasanya guru2 pasti tau

kalau ga salah inget bacanya
mei ge ren yo yi ge ju ti de she hui apa gitu lupa

Dhananjaya on 21 March 2009 at 08:55 said...

@anonymous : ok2, coba aku cari2 dulu deh

Dhananjaya on 25 March 2009 at 17:02 said...

@anonymous,

tadi baru dapet jawaban nih. Katanya yang anda cari itu sepertinya bukan ajaran dari Kong Fu Zi (孔子). Karena yang anda katakan dengan cara pikir KongFuZi bertolak belakang.

Dalam bhs China juga terdapat pepatah / peribahasa seperti bhs indonesia. Ada 2 jenis yaitu 成语 (chengyu / idiom) dan 谚语 (yanyu / proverb). Kalau 成语 itu biasanya terdiri dari 4 huruf, dan mempunyai arti yang pasti, biasanya diceritakan atau diberitahukan secara tertulis. Kalau 谚语 itu biasanya diberitahukannya secara lisan, jadi dari orang ke orang bisa berbeda cara penyampaiannya walaupun artinya tetap sama.

Yang anda sebutkan diatas termasuk di kategori 谚语, jadi sulit mencarinya dalam bahasa cina.

Adapun idiom yang mirip dengan yang anda cari adalah

yí suì kàn dà, sān suì kàn lǎo.
一 岁 看 大, 三 岁 看 老。

In China there is an interesting idiom, it means when we see one-year-old man, we can know what he will be when he is an adult, when we see three-years-old man, we can know what he will be when he is an old person.

source :http://bbs.english.sina.com/viewthread.php?tid=390&extra=page%3D2

Post a Comment