Saturday 28 February 2009

Sekilas Mengenai Jinan University

7 comments
你好!

Hari ini baru sempat mengupdate blog, itupun dengan menyuri internet kampus (karena tidak ingin mengeluarkan uang untuk internet yang lambat seperti Tel***Net) mrgreen. Rencananya hari senin besok baru akan mendaftar internet yang disediakan oleh China Mobile.

Sementara ini blognya tanpa foto dulu. Nanti kalau sudah ganti dengan internet yang lebih baik, akan saya upload foto-fotonya.biggrin

Kali ini saya akan bercerita sekilas mengenai tempat saya belajar bahasa mandarin. Tempat saya belajar bahasa mandarin bernama College of Chinese Language & Culture of Jinan University (暨南大学华文学院) yang berlokasi di GuangZhou.

Tampak Depan


Mahasiswanya berasal dari berbagai belahan dunia (tapi tidak ada mahasiswa China asli, karena ini memang kampus khusus untuk belajar bahasa mandarin) dan mayoritas mahasiswanya berasal dari Indonesia, Vietnam dan Thailand. Terus terang, disini banyak sekali orang Indonesia. Pergi kesana kemari, pasti ada saja yang berbicara bahasa Indonesia rolleyes. Kelas saya (kira-kira 15 orang) terdiri dari orang Korea, Thailand, Vietnam, Mauritius, Belanda, dan tentu saja Indonesia.

Gedung kuliah :


Tempat menjual buku-buku pelajaran :

Klinik :



Perpustakaan:

Kantin:

Untuk urusan perut, terdapat sebuah gedung kantin (餐厅) 3 lantai yang menyediakan berbagai macam makanan. Lantai 1 bersifat seperti food court, lantai 2 untuk makanan buffet, dan lantai 3 seperti restaurant. Harganya? Bagi yang ingin irit-irit, disarankan untuk makan di kantin. Harga seporsi nasi berkisar antara 3-5 Mao (1 Yuan = 10 Mao, 1 Yuan +- = Rp 1800 kurs sekarang), harga seporsi sayur rata-rata 0.5-2 Yuan, untuk lauk berkisar antara 2.5- 3 Yuan. Jadi untuk sekali makan kira-kira bisa habis 5 Yuan (itupun kalau anda memilih daging, kalau hanya sayuran mungkin 2.5-3 Yuan sudah cukup).

Kantin Depan:

Untuk yang perlu sarapan pagi, di sebuah toko kecil yang terletak di dekat pintu masuk utama juga menjual berbagai macam roti, bakpao, dll. Amat murah. Hanya dengan 1 Yuan kita bisa mendapatkan 2 buah bakpao yang cukup enak (lumayan) atau disini bilangnya 还可以 (hai keyi). biggrin

Bagi yang gemar berolahraga, kampus juga menyediakan beragam fasilitas olahraga seperti lapangan basket, kolam renang, lapangan tenis, lapangan sepak bola, lapangan badminton, dan tenis meja. Kalau yang tidak gemar berolahraga seperti saya, cukup putar-putar keliling kampus saja sudah bikin ngos-ngosan karena jalannya menanjak. lol

Asrama:

Kampus menyediakan beberapa buah asrama untuk mahasiswa asing.Untuk asrama, ada beberapa buah gedung asrama. Yang saya tahu hanya 2 gedung didekat kantin sekolah yaitu 忠爱楼(zhong ai lou, asrama wanita) dan 信义楼(xin yi lou, asrama pria). Setiap gedung terdiri dari 8 lantai, setiap lantai terdiri dari 10 buah kamar. Saya sendiri tinggal di lantai 3 kamar single. Kamarnya cukup baik, ada sebuah lemari, sebuah meja, AC, telephone, ranjang (harus beli kasur tambahan karena kasur yang disediakan amat keras, serta beli bantal sendiri), dan sebuah kamar mandi dalam yang jelek bagus lol. Tapi kamar ini juga mempunyai view yang lumayan, dari jendela langsung terlihat asrama wanita lol. Review mengenai asrama dapat dilihat di sini

Pada setiap lantai asrama, terdapat sebuah ruang tamu (dengan TV dan tempat duduk) serta dapur umum yang dapat digunakan para mahasiswa. Terdapat sebuah kulkas dan mesin cuci baju. Cukup masukkan 3 buah koin 1 Yuan maka dalam 30 menit pakaian kita akan siap dijemur. Di dapur juga disediakan air minum, tetapi karena mendengar desas-desus bahwa air yang diminum berasal langsung dari keran, maka saya memutuskan untuk membeli galon air beserta dispensernya yang telah disediakan dari asrama seharga 12 Yuan.

Kali ini sampai disini dulu. Lain kesempatan akan saya post mengenai kegiatan kuliah saya di Jinan University.

再见

Saturday 21 February 2009

Job Fair di Daxue Cheng

2 comments
Hari ini pergi ke sebuah kota yang bernama Daxue Cheng (大学城) yang artinya kota perguruan tinggi. Sesuai dengan namanya, kota ini merupakan kota yang didalamnya terdapat berbagai macam universitas. Rencananya kota ini akan dijadikan tempat bagi semua perguruan tinggi di Guangzhou.

Di Daxue Cheng terdapat sebuah mall bernama Uni-Mall yang sewaktu saya mampir sedang mengadakan Job Fair / Bursa Kerja (高校毕业生大学城系列面会). Amat ramai suasananya. Dipenuhi para lulusan universitas yang ingin mencari kerja. Ramainya bisa dilihat seperti ini :

















































































Ruaammee bener.... pada pakai jas dan baju resmi semuanya...
So, masih tertarik mencari kerja di China ?

biggrin

Arrived in GuangZhou

3 comments
Guangzhou juga disebut dengan 粤 Yue, 五羊城 WuYangCheng (kota 5 kambing). Kenapa disebut dengan WuYangCheng, saya belum mengetahuinya. :D. Suhu udara disini berkisar antara 20 derajat. Pagi hari amat sejuk juga disertai angin yang kencang, siang agak hangat 25-26 derajat, malam hari kembali dingin. Di GuangZhou, juga penuh dengan gedung-gedung apartment, gedung-gedung pencakar langit. Jalanan amat padat, penuh dengan taxi, bus, dan kendaraan pribadi. Sepeda motor dilarang di jalanan Guangzhou (sepeda gayung diperbolehkan). Untuk transportasi umum ada beberapa pilihan yaitu taxi, bus, atau kereta bawah tanah (地铁). Agar tidak repot mengeluarkan uang dan menunggu kembalian tiap kali naik transportasi umum, kita dapat membeli sebuah kartu yang bernama 羊城通(YangChengTong). Kartu ini mirip kartu debit, bisa diisi ulang. Jadi setiap kali naik transportasi umum tinggal menggunakan kartu ini dan uang yang disimpan di kartu itu pun berkurang secara otomatis.

GuangZhou terkenal dengan makanannya yang enak, seperti kutipan China kuno berikut ini:
To be born in Suzhou, to live in Hangzhou, to eat in Guangzhou and to die in Liuzhou。(生在苏州, 玩在杭州,吃在广州, 死在柳州)

To be born in Suzhou, karena orangnya cantik-cantik (tetapi dengar-dengar keadaannya sudah berbeda sekarang, tidak ada yang cantik disana rolleyes), To live in Hangzhou (karena sutranya paling bagus), To eat in Guangzhou (karena makanannya enak-enak dan apapun ada), To die in Liuzhou (karena kayunya paling bagus biggrinbiggrin).

GuangZhou memang tempatnya makanan enak, beberapa kali jamuan makan, semuanya enak. Setiap jamuan makan, rata-rata bisa keluar 7 macam lauk. Problemnya adalah entah mengapa saya merasa harus menghabiskan lauk yang dihidangkan, eman rasanya kalau tidak dihabiskan. lollollol. Pelan-pelan harus belajar menahan diri.. mrgreenmrgreen

Makanan disini juga beraneka ragam, pernah pada suatu jamuan makan, banyak lauk yang dihidangkan. Ada satu porsi lauk ayam yang dipotong-potong lalu dikukus (atau direbus) dan diberi bumbu, karena terlihat enak, maka saya ambil 1 potong dan langsung masuk mulut. Baru 1 gigitan, saudara saya mengatakan 那是蛇肉 (itu daging ular) eekeekeekeek. Tapi untung orang yang duduk disebelah saya cepat-cepat mengingatkan bahwa yang saya makan itu adalah ayam (ternyata lauknya merupakan campuran antara ayam dan ular). Untung tidak terambil yang ular.. biggrin

Makanan disini selain enak juga rata-rata lebih murah daripada di Indonesia. Makanan di kantin sekolah lebih murah lagi. Tunggu posting selanjutnya mengenai kampus yang baru dan asrama saya yang amat indah. biggrin

再见

Shajing, Shenzhen

0 comments
你好!

Dari Hongkong, pergi menuju GuangZhou melewati Shenzhen (深圳). Naik mobil kurang lebih 1,5 jam. Sebelum masuk Shenzhen yang sudah merupakan wilayah P.R China, harus melewati imigrasi dulu. Imigrasi Hongkong (untuk keluar dari Hongkong) lalu kira-kira 30 meter didepan adalah imigrasi Cina (untuk tanda memasuki wilayah China).

Kota Shenzhen, merupakan salah satu kota besar di China. Kota ini terkenal dengan sebutan Kota Bunga (lupa mandarinnya apa). Dimana-mana ada bunga, di kiri-kanan jalanan juga banyak bunga. Penataan kotanya juga sangat bagus. Sayang tidak mampir disini, langsung pergi menuju ShaJing (沙井).

Shajing terletak di barat daya dari Shenzhen. Kota ini masih dalam tahap pembangunan dan merupakan daerah industri. Berbeda dengan Hongkong, disini orang-orang menyetir mobil dengan ugal-ugalan. Pengemudi Bemo di Surabaya pun kalah. Tanpa menyalakan lampu sein, bisa belok kiri dan kanan, pindah jalur seenaknya. Itupun tidak belok dengan perlahan-lahan. Disini juga sangat jarang ada sepeda motor, hanya ada sepeda gayung yang dilengkapi dengan mesin (seperti yang banyak dijual di pasar atom). Lampu merah pun tetap saja jalan terus. Rasanya pengemudi kendaraan disini calon pembalap semua.. biggrin

Di Shajing, tinggal di Homeway Hotel, sebuah hotel bintang tiga seharga 200RMB semalam (kira-kira 340ribuan kurs sekarang). Cukup murah untuk sebuah kamar yang bagus dan nyaman dilengkapi fasilitas internet yang cepat.

Setelah tinggal di Shajing 1 malam, lalu melanjutkan perjalanan menuju GuangZhou.

再见

My days in Hongkong

3 comments
你好!

Hari ini baru ada waktu luang sedikit untuk menulis blog, hari2 sebelumnya penuh dengan jalan-jalan, jadi sewaktu pulang ke rumah sudah amat capai & malas untuk menulis. razz

Tidak terasa sudah di China nih sekarang. Di kota GuangZhou, belajar mandarin di Jinan Daxue Huawen Xueyuan (暨南大学华文学院). Rencananya belajar 1 tahun dulu, kalo kerasan ya dilanjutkan lagi. Cerita mengenai kampus belakangan dulu, cerita keadaan disini dulu.

Berangkat dari surabaya tanggal 15, menuju Hongkong, main2 selama 3 hari 2 malam. Dulu sewaktu saya masih SD kelas 1 (6 tahun) pernah datang juga, tapi namanya masih anak2, tidak ingat apa2. Udara di Hongkong pada bulan februari ini sejuk, karena baru peralihan dari musim dingin ke musim semi (春天), pada pagi hari turun kabut, keluar pun harus mengenakan mantel kalau tidak mau kedinginan. Jalan-jalan di Hongkong amat rapi dan teratur, kebanyakan jalanan hanya selebar 2 mobil, tidak terlalu banyak mobil dijalanan. Dimana-mana terlihat gedung-gedung bertingkat, didominasi oleh apartment. Apartment disini amatlah mahal, kira 130m² seharga 2 miliar rupiah. Kalau di Indonesia, sudah bisa dapat sebuah rumah.. eek

Di Hongkong, orang-orang berbicara dengan bahasa KongFu / Kanton/ GuangDong. Orang-orang yang sudah tua kebanyakan tidak dapat berbahasa Mandarin, hanya muda-mudi saja yang umumnya bisa. Hal ini karena pengajaran di sekolah juga menggunakan bahasa KongFu, bukan mandarin yang seharusnya menjadi bahasa nasional.

Hal lain yang diluar kebiasaan di Indonesia adalah toiletnya tidak ada air untuk membilas sehabis B*B, hanya disediakan tissue. Dimanapun sama. Hotel, restaurant, bahkan di rumah saudara tempat saya menginap sementara. Jadi mau tidak mau harus dibiasakanlah.. lollollol

Hari ke 2 pergi jalan-jalan di daerah Mongkok / WangJiao (旺角), Kowloon / JiuLong (九龙). Daerah Mongkok kira-kira sama seperti daerah Kuta Square di Bali lah. Kiri kanan penuh dengan toko-toko. Toko sepatu, pakaian, komputer, makanan, semuanya ada. Daerah ini merupakan salah satu daerah paling ramai di Hongkong. Setelah putar-putar, akhirnya saya membeli laptop Toshiba (东芝) M300 di Pusat Komputer WangJiao (旺角电脑中心). Saya beli seharga 5650 RMB (kira2 8.2 juta rupiah), free upgrade memory ke 3GB. Setelah cek harga di Indonesia, ternyata harga di sini murah sekali, di Indonesia laptop yang sama dijual seharga 10 juta-an. :D. Disini juga ada sebuah jalan yang khusus digunakan untuk berjualan, jalan dipenuhi oleh tenda-tenda yang menjual berbagai macam barang. Nama jalannya adalah 女人街 (Jalan Perempuan). Dinamakan begitu karena yang dijual memang kebanyakan barang-barang yang banyak dipakai oleh perempuan seperti tas (LV, Bulgari) tetapi tentu saja semuanya adalah copycat (alias barang aspal).

Sebenarnya ingin jalan-jalan ke Macau (澳门), tetapi karena sudah hampir waktunya untuk daftar ulang sekolah, jadi harus berangkat ke GuangZhou melewati ShenZhen (深圳).

Kapan-kapan mampir lagi ke Hongkong, hanya 2 jam naik kereta bawah tanah dari GuangZhou. biggrin

再见

1st Post

2 comments
Halo semua,

Ini adalah blog saya yang baru. Di China, situs wordpress.com di block oleh pemerintah, sehingga blog saya yang sebelumnya canvasofmind tidak dapat diakses.cry

end of 1st post cool